Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo
: Passeriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Gracula
Species : G. religiosa
Sub
Species : Gracula
religiosa robusta
Morfologi
Ukuran tubuh 40 cm (panjangnya). Bulu pendek pada bagian kepala. Cuping
telinga mempunyai bentuk menggelambir ke arah leher yang berwarna kuning
mencolok dan menyatu dengan bagian belakang kepala. Pada bagian sisi kepala
terdapat sepasang pial yang berwarna kuning. Iris mata berwarna coklat gelap. Paruh
berwarna kuning sedikit oranye dan bentuknya runcing. Bulu bagian sayap
berwarna putih. Warna bulu didominasi warna hitam pekat. Jari berwarna kuning
yang berjumlah 4 pada masing-masing kaki di mana 3 kaki menghadap ke depan
sedangkan 1 jari menghadap ke belakang. Mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar
daripada beo jenis lainnya.
Anatomi
Organ-organ yang terdapat dalam tubuh burung Beo Nias dapat dilihat dari
gambar di bawah :
Sistem Gerak
Burung
Beo Nias mempunyai
rangka dalam. Burung terbang dengan sayap dan sayap tersebut dikendalikan oleh
otot-otot
yang sangat kuat. Otot-otot
tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot, dan
sistem yang digunakan yaitu sistem kerja otot yang berlawanan. Pada saat burung
mengepakkan sayapnya, bulu-bulu
akan menutup dan akan membuka ketika sayap terangkat. dengan cara inilah burung
mendapatkan kekuatan. Bentuk tubuh pada burung itu ringan dan ramping, sehingga
dia mudah untuk
terbang dan selain itu burung juga mempunyai kantung udara untuk meringankan
tubuhnya. Dan bulu ekornya juga berperan penting dalam membantu burung terbang.
Sistem
Respirasi
Alat Pernapasan dari burung Beo Nias terdiri atas :
1.
Lubang hidung luar
2.
Lubang hidung dalam
3.
Celah tekak
4.
Trakea
5.
Siring
6.
Paru-paru
Proses pernapasan burung ada dua jenis fase, istirahat dan terbang. Pada
saat istirahat maupun terbang terdapat pula dua proses, yaitu inspirasi dan
eskpirasi.
Pada saat istirahat
Proses Inspirasi :
Udara diambil lewat lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah
tekak, trakea, siring, paru-paru – rongga dada membesar – paru-paru mengembang –
udara masuk dalam parabronkus – terjadi pertukaran O2 dan CO2,
udara yg masuk akan diarahkan ke paru-paru dan sebagian ke kantong udara.
Proses Ekspirasi :
Rongga dada mengecil – ruangan pada paru-paru mengecil – udara keluar
dari kantong udara dan paru-paru – saat udara lewat paru-paru terjadi difusi O2
dan CO2.
Pada saat terbang :
Sayap terangkat – kantong udara yang berada di bawah ketiak terisi udara
– udara masuk paru-paru dan sebagian ke kantong udara – pada saat di paru-paru
terjadi difusi O2 dan CO2 – saat udara keluar ditandai
dengan sayap burung turun dan pada saat ini (ekskresi) terjadi difusi O2
dan CO2.
Sistem
Sirkulasi
Alat sirkulasi pada burung Beo Nias adalah jantung yang memiliki 4 ruang
dengan sekat yang sempurna, arteri dan vena. Alur sirkulasinya sebagai berikut
:
Darah dari vena kava masuk ke antrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian,
darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah dari paru-paru
kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju ventrikel kiri. Di ventrikel
kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan pada burung Beo Nias terdiri dari saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari :
1.
Mulut
2.
Esofagus
3.
Tembolok
4.
Lambung kelenjar
5.
Lambung pengunyah (empedal)
6.
Usus halus
7.
Usus besar
8.
Kloaka
Dan saluran pencernaan terdiri atas hati dan pankreas.
Proses pencernaan :
1.
Makanan diambil dengan paruh
2.
Makanan masuk ke rongga mulut
3.
Makanan melalui kerongkongan
4.
Makanan masuk ke tembolok
5.
Di tembolok makanan hanya sementara, lalu lanjut ke
lambung kelenjar
6.
Setelah itu makanan menuju lambung pengunyah
(empedal), pada bagian ini terjadi proses pencernaan secara mekanik
7.
Lalu makanan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri
dari usus duabelas jari, usus kosong, dan usus penyerapan.
8.
Sisa makanan yang tidak tercerna akan dilanjutkan ke
usus besar
9.
Setelah itu berakhir melalui kloaka
Sistem Reproduksi
Burung Beo Nias merupakan hewan ovipar. Fertilisasi terjadi di dalam
tubuh, dengan awalan saling menempelkan kloakan ke pasangannya.
1.
Sistem Genitalia Jantan
Testis berjumlah sepasang, berbentuk
oval atau bulat, bagian permukaannya licin, terletak di sebelah ventral lobus
penis bagian paling kranial. Di sini dibuat dan disimpan spermatozoa.
2.
Sistem Genitalia Betina
Ovarium kiri saja yang berkembang
dan terletak di dorsal rongga abdomen.
Proses Fertilisasi
Pada burung betina hanya ada satu
ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap
kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum
yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang
berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi
akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk.
Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh
materi cangkang berupa zat kapur.
Telur
dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah
kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan
dalam sarang.
Sistem
Ekskresi
Alat ekskresi
pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru, dan kulit. Burung
memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari
ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka).
Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan larutan garam
akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung
hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang
terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki
bulu-bulunya.
Sumber :
27. http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/sistem-reproduksi-pada-aves-burung.html#.UZ0kukp5fvY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar